Sabtu, 16 Oktober 2010

cantik


Untuk membentuk bibir yang menawan, ucapkanlah kata-kata kebaikan.
Untuk mendapatkan mata yang indah, carilah kebaikan pada setiap orang yang engkau jumpai.
Untuk mendapatkan bentuk badan yang langsing, bagikanlah makanan dengan mereka yang kelaparan.
Untuk mendapatkan sikap tubuh yang indah, berjalanlah dengan segala ilmu pengetahuan, dan engkau tidak akan pernah berjalan sendirian.

Kecantikan wanita bukan terletak pada pakaian yang dikenakan, bukan pada bentuk tubuh, atau cara dia menyisir rambutnya.
Kecantikan wanita terdapat pada mata, cara dia memandang dunia, karena di matanya terletak gerbang menuju ke setiap hati manusia, di mana cinta dapat berkembang.
Kecantikan wanita bukan pada kehalusan wajah, tetapi pada kecantikan yang murni, terpancar pada jiwanya, yang dengan penuh kasih memberikan perhatian dan cinta dia berikan.

Dan kecantikan itu akan tumbuh sepanjang waktu.

Senin, 04 Oktober 2010

DIALOG DENGAN NAFSU


Dialog dengan hawa nafsu:
Wahai hawa nafsu...sudah puaskah kamu merusak hatiku, sehingga hatiku hitam pekat dan keras seperti baja. kembalikanlah, kembalikan lah, kembalikanlah hatiku yang suci, engkau telah merusak masa depanku, engkau telah merusak bashirahku dan engkau telah menutup indra keenamku. Mana tanggung jawabmu? Mana janji mu? Aku tak percaya lagi dengan bualanmu.

Wahai hawa nafsu...banggakah kamu mengalahkan akal pikiranku, sehingga pikiranku hanya digunakan untuk memikirkan yang tidak berguna, jarang sekali digunakan untuk memahami ilmu dan memahami ayat-ayat kauniyah-Nya. Sudah, sudah, dan sudah hawa nafsu, aku sudah lelah mengikuti dan menuruti kemauanmu.

Wahai hawa nafsu...senangkah dengan perbuatanmu kepadaku, sehingga kamu senang di atas penderitaanku. Engkau janjikan kebahagiaan tapi hasilnya adalah kesengsaraan, engkau janjikan kemanisan tapi haslinya adalah pahit, dan engkau janjikan putih tapi hasilnya adalah hitam. Apakah itu semua yang engkau kehendaki? Lalu apakah tujuanmu membuat aku seperti itu, apakah kau ingin aku masuk neraka? Tidak, aku belum sanggup.

Wahai hawa nafsu...enyahlah dari diriku, sehingga aku dapat beribadah kepada Allah SWT. dengan bebas. Atau kembalilah bersatu dengan akal agar aku bisa tentram untuk menyongsong masa depanku.
Terima kasih ku ucapkan kepadamu nafsu karena pada saat idul fitri engkau telah menuruti perintah akal, terima kasih yang sebanyak-banyaknya khusus kepadamu nafsu...

BYE MAKSIAT

Join maksiat, OGAH! Tuh yang harus sobat katakan pada para maksiater apalagi kalo sobat sampai ngomong ama mereka sesuatu yang membuat diri berubah. Wouw keren jo. Hei…hei… Dan itu juga yang harus selalu kita ujarkan saat kita diberi menu yang gratis oleh para maksiater. Gimana enggak wong setiap hari aja kita selalu di suguhi yang gitu-gituan. “Jangan ngeres loh ya”. Biasanya kebanyakan dari kita semua jarang ada yang nggelengin kepala saat disuruh gabung, iya kan….

Itu di bisa karena sungkan lah, malu lah, nanti dikatain ustadz lah dan banyak alasan yang lainnya. So buat temen-temen nih, kita kasih syaran, gimana? Kalo ga mau saya udahan dulu. Mau out (halah..kayak chating aja) he…he… becanda kok. Nih, kita kasi tau khususon buat sobat yang lagi asyik ngebaca sambil berkeringat, maksudnya sumuk karena gua sendiri sumuk abis, he…he…he…hus..kipasan dulu ah.

Nah gini sobat, emang sih gaswat banget lingkungan kita sekarang because buanyak banget info-info yang negatif, vulgar abis, miring, nyesatkan dan gaul abis. Ga nyangka, kita nganggep hal itu biasa-biasa aja. Apalagi buat kita para remaja yang lagi muncak-muncaknya pengen tahu segala hal, terus ditawarin secara gratis lagi “wow boleh tuh”, Eit maap, kita lagi ditawarin makan gratisss… lanjut”. Kembali pada tawar-menawar, oleh mereka yang ga pantas kita tiru …. Yang ngemuat budaya-budaya dan kebiasan orang-orang non-Islam. Tul ga. Sangking seringnya temen-temen kita menjadi terbawa arus alias ngenerima dan jadi para maksiater. Contoh, gampang aja.. kamu pasti ga asing dengan istilah Valentine Day, Pesta Ulang Tahun, Open Air, Cheerliar, Joget bareng… macem-macem deh. Hampfuh…..Naudzubillah.

Nah, biar kita semua ga ikut kebawa arus and juga bisa nolongin temen-temen kita yang keseret budaya barat, kita harus ngebuat ramuan yang jitu (Dodolan Jamu be’e) dan harus punya kiat-kiat yang mantap untuk membuat anti noda budaya kufur dan kebiasaan buruk, Ok?

Yang Pertama

Nih biasanya sering terjadi pada kita-kita, jarangnya menolak ajakan temen-temen kita yang terbawa arus untuk berbuat dosa. Maksudnya perbuatan yang negatif dengan alasan takut atau sungkanlah “Ello…llho…” …. Gini fren, saat kita di hadapkan ke persoalan yang seperti ini, kita harus berani bilang TIDAK. Karena jika kita ga njawab kita akan diajak terus-terusan. Agar kita semua ga bakal berbuat yang negatif kita peringatkan temen kita, kalo yang mereka lakuin itu salah. Sobat, teman sejati adalah orang yang mau mengingatkan temannya jika berbuat salah, oihs…puitis eba….nget….

Nah, kita semua kudu ngilangin perasaan sungkan atau alasan takut. Apa dan siapa sih yang patut dan harus di takuti serta disungkani kecuali Dia (Allah SWT)?

Allah sudah beri kita jawaban dalam wahyuNya “Karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (QS. Ali Imran:175). Jawaban yang sangat mulia karena itu firman-Nya sobat.

Yang Kedua

Memang kebanyakan dari kita semua kurang mendalami Islam secara menyeluruh. Heit…kok aneh, padahal kita kan orang Muslim. Padahal Allah SWT udah ngasih kita semua dengan ummat yang terbaik. Coba deh buka QS. Ali Imran: 110, ca…tet. Nah kalo udah gini, kita ya harus belajar Islam secara kaffah, dasar-dasarnya, pemahaman dan aplikasinya. Jangan sampe deh kita kenal Islam cuman ibadah-ibadah ritual doang. Tapi kita semua juga harus tau n ngerti kalo Islam mampu ngatur kehidupan kita. Kan Allah SWT telah memfirmankan wahyu-Nya melalui Rosulullah Saw yang berbunyi “Masuklah kalian ke dalam Islam secara kaaffah (keseluruhan), dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah syaithan” (QS. Al Baqarah: 208). Allah sangat perhatian pada kita semua dalam ayat diatas tadi yaitu dalam kata-kata “jangan sampai kita mengikuti langkah-langkah syaithan”. Kita harus sambut dan laksanakan seruan tersebut sobat jangan sampai kesempatan emas ini kita tinggalkan.

Yang terakhir nih yang ketiga

Menggabungkan kesemuanya itu dalam aktifitas kita sehari-hari seperti berani, punya pemahaman yang menyeluruh tentang dasar and aturan tentang Ibadah ritual juga dasar dan aturan tentang kehidupan sehari-hari menurut Islam plus silaturrahim and juga gabung ama orang yang sholeh/sholeha. Agar kita termasuk golongan mereka. Karena hanya dengan seperti itu kita dapat menghadapi permasalahan-permasalahan maksiat yang sangat mengglobal. Kita juga harus berusaha mendalami aturan serta hukum-hukum yang berkaitan dengan permasalahan seperti ini.

Sobat. Mulai detik ini setelah kelar baca, kita harus bertekad berubah demiNya, jangan yang lain lho ya sobat “hay…yo…”. ^_^

BANYAKNYA PENYAKIT DIRI

Rasulullah SAW bersabda kepada menantunya, Ali r.a. , " Wahai ‘Ali, setiap sesuatu pasti ada penyakitnya.

Penyakit bicara adalah bohong,
penyakit ilmu adalah lupa, penyakit ibadah adalah riya’,
penyakit akhlaq mulia adalah kagum kepada diri sendiri,
penyakit berani adalah menyerang,
penyakit dermawan adalah mengungkap pemberian,
penyakit tampan adalah sombong,
penyakit bangsawan adalah membanggakan diri,
penyakit malu adalah lemah,
penyakit mulia adalah menyombongkan diri,
penyakit kaya adalah kikir, penyakit royal adalah hidup mewah,
dan penyakit agama adalah nafsu yang diperturutkan…." 

Ketika berwasiat kepada ‘Ali bin Abi Thalib r.a. Rasulullah SAW bersabda, "Wahai ‘Ali, orang yang riya’ itu punya tiga ciri, yaitu : rajin beribadah ketika dilihat orang, malas ketika sendirian dan ingin mendapat pujian dalam segala perkara. "
Wahai ‘Ali, jika engkau dipuji orang, maka berdo’alah, " Ya Allah, jadikanlah diriku lebih baik daripada yang dikatakannya, ampunilah dosa-dosaku yang tersembunyi darinya, dan janganlah kata-katanya mengakibatkan siksaan bagiku…"
Ketika ditanya bagaimana cara mengobati hati yang sedang resah dan gundah gulana, Ibnu Mas’ud r.a berkata, " Dengarkanlah bacaan Al-Qur’an atau datanglah ke majelis-majelis dzikir atau pergilah ke tempat yang sunyi untuk berkhalwat dengan Allah SWT Jika belum terobati juga, maka mintalah kepada Allah SWT hati yang lain, karena sesungguhnya hati yang kamu pakai bukan lagi hatimu…"

a-hamba Allah