Minggu, 03 November 2013

PENTINGNYA ILMU PENGETAHUAN AGAMA ISLAM

Maka Maha Tinggi Allah raja yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur’an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu dan Katakanlah: “Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.” ( QS. Thoha : 114 ).
Berbicara tentang ilmu pengetahuan seakan tidak akan pernah ada habisnya, sampai manusia itu sendiri lenyap dari permukaan bumi atau mati. Hari demi hari ilmu pengetahuan tidak menjadi berkurang justru semakin bertambah dan bertambah. Hal ini tentunya senada dengan ayat di atas yang menjelaskan tentang bagaimana Allah selalu memerintahkan kepada umat Islam khususnya untuk senantiasa menambah khasanah ilmu pengetahuan terutama untuk menjalani kehidupan diakherat kelak.
Betapa penting dan perlunya ilmu pengetahuan tersebut baik secara umum maupun secara khusus, baik ilmu pengetahuan untuk diri sendiri maupun untuk masyarakat luas. Saking pentingnya akan  ilmu pengetahuan tersebut menuju jalannya saja Allah sudah membalasnya dengan jalan menuju sorga, apalagi sudah memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi serta senantiasa mengamalkannya untuk kebaikan bersama, jelas segala kebaikan akan menjalari kehidupan orang tersebut. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
عن أبي هريرة. قال:قال رسول الله صلى الله عليه وسلم “من نفس عن مؤمن كربة من كرب الدنيا، نفس الله عنه كربة من كرب يوم القيامة. ومن يسر على معسر، يسر الله عليه في الدنيا والآخرة. ومن ستر مسلما، ستره الله في الدنيا والآخرة. والله في عون العبد ما كان العبد في عون أخيه. ومن سلك طريقا يلتمس فيه علما، سهل الله له به طريقا إلى الجنة. وما اجتمع قوم في بيت من بيوت الله، يتلون كتاب الله، ويتدارسونه بينهم، إلا نزلت عليهم السكينة، وغشيتهم الرحمة وحفتهم الملائكة، وذكرهم الله فيمن عنده. ومن بطأ به عمله، لم يسرع به نسبه“.
Dari Abu Hurairah ra berkata : “Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang mukmin, maka Allah melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Barangsiapa memudahkan (urusan) atas orang yang kesulitan (dalam masalah hutang), maka Allah memudahkan atasnya di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutupi (aib) seorang muslim, maka Allah menutupi (aib)nya di dunia dan akhirat. Allah senantiasa menolong hamba selama hamba tersebut senantiasa menolong saudaranya. Barangsiapa yang meniti suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan untuknya jalan menuju Surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid) untuk membaca Kitabullah dan mempelajarinya di antara  mereka, melainkan ketenteraman turun atas mereka, rahmat meliputi mereka, Malaikat mengelilingi mereka, dan Allah menyanjung mereka di tengah para Malaikat yang berada di sisi-Nya. Barangsiapa yang lambat amalnya, maka tidak dapat dikejar dengan nasabnya.” (HR. Muslim )
Firman Allah dan hadist di atas menunjukkan kepada kita umat manusia untuk selalu menggunakan potensi akal pikirannya. Secara pasti Islam memposisikan ilmu pengetahuan dan tekhnologi sebagai sesuatu yang sangat penting, merangkulnya sedemikian rupa hingga dianggapnya suci dan disamakan derajatnya dengan jihad bagi perjuangan di dalam menemukan  fenomena dan rahasia alam ini. Dan Islam sangat memotivasi kepada manusia untuk selalu berfikir tidak banyak teori, dengan kata lain Islam melalui kitab sucinya al-Qur’an telah menunjukkan kunci-kunci untuk menyingkap rahasia alam serta mendorong manusia untuk selalu meneliti dan mengkajinya.
Ilmu pengetahuan yang dituju oleh Islam sendiri pada dasarnya adalah menyeluruh, yang mengatur segala yang berhubungan dengan kehidupan dan tidak terbatas pada ilmu syariah dan akidah saja. Ia mencakup berbagai disiplin ilmu seperti ilmu sosial, ekonomi, sejarah, fisika, biologi, matematika, astronomi, dan geografi
Dalam bentuk gejala-gejala umum, ide-ide yang umum atau teori-teri besar yang perlu dikembangkan lagi oleh akal manusia. Karena itulah sudah menjadi kewajiban yang bagaimanapun ilmu pengetahuan tersebut harus terus digali dan dipahami  serta digunakan sepenuhnya untuk kepentingan bersama. Tentu saja ilmu pengetahuan yang berlandaskan moral spiritual yang dalam, dengan terus memperhatikan gejala-gejala alamiah yang kebanyakan ditimbulkan oleh penyimpangan atas ilmu pengetahuan tersebut.
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Alangkah kuatnya Islam jika umatnya memiliki pemahaman ilmu pengetahuan yang tinggi dengan dilandasi iman yang kokoh, maka segala serangan yang datang tidak akan mudah menjungkirbailkkan posisi umat. Untuk itu sudah seharusnya orang tua muslim untuk dapat memperhatikan dan membekali putra putrinya dengan ilmu pengetahuan dan keimanan, sehingga menjadi generasi yang mampu merealisasikan fungsi dan risalah kemanusiaannya dan sebagai khalifah yang dapat mengimplementasikan nilai-nilai Ilahiyah dengan jalan memakmurkan kehidupan bersama. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan kepada kita semua ilmu pengetahuan yang bermanfaat dalam upaya kita menambah khazanah keimanan kita kepada-Nya

Sabtu, 02 November 2013

KEPITING MARAH

KEPITING MARAH

Beberapa tahun yang lalu, teman saya mengajak saya memancing Kepiting. Bagaimana cara memancing Kepiting?

Kami menggunakan sebatang bambu, mengikatkan tali ke batang bambu itu, di ujung lain tali itu kami mengikat sebuah batu kecil. Lalu kami mengayun bambu agar batu di ujung tali terayun menuju Kepiting yang kami incar, kami mengganggu Kepiting itu dengan batu, menyentak dan menyentak agar Kepiting itu marah, dan kalau itu berhasil maka Kepiting itu akan 'menggigit' tali atau batu itu dengan geram, capitnya akan mencengkeram batu atau tali dengan kuat sehingga kami leluasa mengangkat bambu dengan ujung tali berisi seekor Kepiting gemuk yang sedang marah.

Kami tinggal mengayun perlahan bambu agar ujung talinya menuju sebuah wajan besar yang sudah kami isi dengan air mendidih karena di bawah wajan itu ada sebuah kompor dengan api yang sedang menyala.

Kami celupkan Kepiting yang sedang murka itu ke dalam wajan tersebut, seketika Kepiting melepaskan gigitan-nya dan tubuhnya menjadi merah, tak lama kemudian kami bisa menikmati Kepiting Rebus yang sangat lezat.

Kepiting itu menjadi korban santapan kami karena kemarahannya, karena kegeramannya atas gangguan yang kami lakukan melalui sebatang bambu, seutas tali dan sebuah batu kecil.

Kita sering sekali melihat banyak orang jatuh dalam kesulitan, menghadapi masalah, kehilangan peluang, kehilangan jabatan, bahkan kehilangan segalanya karena : MARAH.

Jadi kalau kita menghadapi gangguan, baik itu batu kecil atau batu besar, hadapi..

bisnis maha dahsyaat
https://youtu.be/PDQ-CvUe2xY